Selalu Jujur Terhadap Diri Sendiri
Seseorang yang memiliki sikap jujur biasanya akan selalu jujur terhadap diri sendirinya terlebih dahulu baru kemudian kepada orang lain. Seseorang yang jujur biasanya akan merasa ada suatu yang janggal ketika bicara berbohong terhadap dirinya sendiri.
Rekomendasi Buku Terkait Kejujuran yang Wajib Kamu Baca
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
As siddiq berasal sari bahasa Arab yakni as-sidqu" atau "Siddiq" yang berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan dari sifat As siddiq adalah dusta atau dalam bahasa Arab-nya "Al-kazibu."
As siddiq artinya berkata jujur atau benar yang dimiliki oleh Rasulullah SWT dalam menyampaikan wahyu yang datang dari Allah SWT. Untuk itu, para ulama berharap sifat as siddiq artinya jujur atau benar juga diterapkan oleh umat Muslim dalam perkataanya sehari-hari.
Secara umum, as siddiq artinya jujur atau benar yang sesuai dengan kenyataannya, baik berupa perkataan, sikap, ataupun perbuatan. As shiddiq artinya jujur yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun bangsa. Rasulullah SAW bersabda,
“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari)
Dalam hadits yang berkaitan, Rasulullah SAW bersabda,
“Empat perkara yang apabila ada padamu, tidak akan merugikan lepasnya segala sesuatu dari dunia dari padamu, yaitu: memelihara amanah, tutur kata yang benar, akhlak yang baik, dan bersih dari tamak.” (HR. Ahmad)
Mami perlu waspada ketika menghadapi suami yang tidak jujur masalah keuangan.
Sikap suami yang seperti ini, hanya akan membuat perencanaan keuangan Mami akan semakin berantakan.
Mendengarnya saja membuat Mami cemas bukan? Jika Mami ada di posisi seperti itu, di artikel ini kami akan menjelaskan ciri suami tidak jujur masalah keuangan dan apa yang harus Mami lakukan ketika menghadapinya.
Menjadi Bijak & Bijaksana
Hikmah adalah mutiara yang tercecer, serupa butiran pasir di tepian pantai. Namun, sesuatu yang berharga itu acap kali kita abaikan. Andai saja kita mau sejenak membuka telinga, mata, dan hati untuk benar-benar mendengar dan melihat ke sekeliling kita, sungguh akan kita temukan pendaran pelangi hikmah kehidupan yang begitu indah dan mempesona untuk diresapi. Hikmah itu seperti suluh, yang menerangi jiwa-jiwa yang dirundung gelap dan muram.
Ia seperti bara, yang mampu menggeliatkan jiwa yang lama padam hingga berdenyut kembali, Disadari atau tidak, jiwa butuh suntikan semangat yang mampu mendorongnya menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. Buku Menjadi Bijak dan Bijaksana hadir untuk menjawab kerinduan dari hati-hati yang membutuhkan siraman hikmah. Semoga kisah-kisah kebaikan yang ada di buku ini dapat memberikan pencerahan dan keteladanan. Semoga keberkahan dan limpahan pahala selalu Allah berikan kepada para pemilik dan penebar kisah-kisah teladan yang dimuat di buku ini. Selamat memiliki dan membaca buku ini.
Good Habits, Bad Habits: Cara Membentuk Kebiasaan Baik untuk Menghasilkan Perubahan Positif
Kita menghabiskan 43% hari kita melakukan tindakan tanpa memikirkannya. Cara kita merespons orang dan membawa diri dalam rapat, apa yang kita beli, serta kapan dan bagaimana kita berolahraga, makan, dan minum—semua itu kita lakukan tanpa sadar sebagai hasil dari kebiasaan. Namun, ketika ingin mengubah diri, kita berharap diri sadar kita, keteguhan dan niat kita, cukup untuk menghasilkan perubahan yang positif. Itulah sebabnya, kita hampir selalu gagal.
Lalu bagaimana kalau kita bisa mengasah kekuatan luar biasa pikiran bawah sadar, yang sudah menentukan begitu banyak tindakan kita, agar kita benar-benar mencapai sasaran yang kita tetapkan? Berdasarkan penelitian selama tiga dekade, Wendy Wood menunjukkan—dari segi ilmiah yang menarik—bagaimana kita membentuk kebiasaan dan menawarkan cara memanfaatkan kebaikan itu untuk melakukan perubahan.
Good Habits, Bad Habits yang merupakan perpaduan dari ilmu saraf, studi kasus, dan percobaan di laboratoriumnya adalah buku yang menyeluruh, mudah dipahami, dan sangat praktis, yang akan mengubah cara pikir kamu tentang hampir segala aspek kehidupan. Kekuatan tekad saja tidaklah cukup bila kamu ingin mencapai kehidupan yang kamu impikan. Buku ini menawarkan harapan nyata bagi kamu yang ingin melakukan perubahan positif.
Jika ingin mencari buku tentang psikologi, maka kamu bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Sumber: Dari berbagai sumber
Jujur adalah sifat wajib yang dimiliki oleh rasul, yang dikenal juga dengan sebutan siddiq. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jujur artinya lurus hati atau tidak berbohong (misalnya dengan berkata apa adanya). Jujur artinya tidak curang (misalnya dalam permainan, dengan mengikuti aturan yang berlaku. Arti jujur sangat penting untuk dipahami seluruh umat Islam.
Quraish Shihab mendefinisikan siddiq atau jujur artinya orang yang selalu benar dalam sikap, ucapan, dan perbuatan. Mengutip laman Kemenag, jujur adalah kesesuaian antara niat dengan ucapan dan perbuatan seseorang. Jadi, jujur artinya perilaku manusia yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap dirinya maupun pihak lain.
Seorang rasul tentunya tidak akan pernah berbohong kepada siapa pun. Bahkan kejujuran Nabi Muhammad SAW tak hanya terkenal di kalangan sahabat, tapi juga para musuh. Hal tersebut sesuai hadis yang diriwayatkan Ali RA bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada Rasulullah SAW:
"Kami tidak menganggap engkau dusta, tapi menganggap dusta ajaran yang engkau bawa."
Jujur artinya berkata apa adanya, lawannya yaitu bohong atau kizib. Seorang rasul harus menyampaikan kebenaran dan tentunya berlaku yang benar, tidak boleh berbohong. Hal tersebut terdapat dalam Firman Allah, berikut ini:
"Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru; Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (QS. An-Najm: 2-4)
Pengeluaran berlebih
Tanda lain dari pasangan yang tidak jujur terkait finansial keluarga adalah ditemukan pengeluaran yang berlebihan.
Artinya, salah satu pasangan membelanjakan uang lebih banyak dari yang telah disepakati atau dibutuhkan rumah tangga. Ini bisa berupa pembelian yang boros atau melakukan aktivitas rahasia yang tidak disadari oleh pasangannya.
Beberapa cara umum yang perlu dipertimbangkan ketika menyelidiki masalah ini adalah menelusuri berapa banyak uang yang dibelanjakan untuk pakaian, tagihan telepon, peralatan, dan tentu saja uang tunai yang diambil dari rekening bank.
Sebaliknya, pasangan yang selalu mengeluarkan uang ketika diperlukan juga bisa menjadi tanda bahaya, Bunda.
Mudah Mengungkapkan Kenyataan
Seseorang yang jujur akan lebih mudah dalam mengungkapkan kenyataan. Hal ini karena ketika suatu kenyataan terus menerus dipendam akan terasa ada suatu hal yang mengganjal, sehingga aktivitas yang dilakukan menjadi kurang optimal.
Tinjau Lagi Catatan Keuangan
Mami mulai mendiskusikan dengan Papi tentang semua dokumen keuangan, mulai dari catatan bank, tagihan kartu kredit, pengembalian pajak penghasilan, atau laporan investasi.
Dengan meninjau kembali seperti ini, Mami mempunyai bukti dokumen jika memang terjadi ketidakjujuran suami Mami masalah uang.
Penerapan Jujur di Sekolah
Pada dasarnya, ada banyak sekali contoh penerapan jujur di sekolah, antara lain:
Kurang transparasi masalah keuangan
Salah satu tanda paling umum pasangan yang bohong terkait hal ini adalah kurang melakukan transparansi masalah keuangan.
Artinya, salah satu pasangan tidak memberikan informasi penting tentang keuangan atau memberikan rincian yang tidak lengkap. Hal ini mungkin termasuk tidak mengungkap jumlah pengeluaran, tagihan, atau utang.
Jika pasangan tidak bersedia menceritakan situasi keuangannya, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih dalam.